HARITA.ID – Seorang warga di pusat ibu Kota Provinsi Banten berprofesi pedagang es di belakang Rumah Sakit (RS) Drajat Kota Serang mengeluhkan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) yang minimnya perhatian terkait Bantuan Sosial (Bansos).
Nani Mulyani kampung benggala tengah RT 01 RW 11 Kelurahan Cipare Kecamatan Serang Kota Serang Banten menceritakan kesedihanya.
“Kalau hujan mah banjir, air ke kamar dulu lalu ngalir,awal nya dari kamar semua,tiga kamar bocor,” katanya.
Aktifitas sehari hari ibu Nani merupakan pedagang es dan kopi di belakang RS Drajat Kota Serang yang mendapatkan penghasilannya hanya cukup untuk membiayai dua orang anak nya yang masih duduk di bangku SMP dan SMA sehingga tak cukup untuk memperbaiki rumah nya yang sudah tak layak.
“Mudah mudahan sih ada pertolongan allah entah dari manapun jalan nya karena dari saya pribadi belum mampu ,kasian juga anak anak saya pengen punya kamar sendiri dan tidur nyenyak,” ucap Nani.
Nani membeberkan, tiga tahun lalu suaminya bekerja di bengkel kemayoran jakarta, sehingga suaminya ibu penjualan es juga mengalami penyakit di matanya.
“Karena kondisi mata nya semi buta maka nya berobat disini, kemarin kemarin hanya mata tapi sekarang menjalar ke kaki,” ujar nani.
Meski berada di pusat kota dan layak mendapatkan Bansos tapi sampai detik ini Nani Dan keluarga nya tak pernah menerima Bansos sekalipun sudah memberikan Kartu Keluarga (KK) dan KTP.
Untuk itu, lanjut dia membeberkan, pada tiga bulan lalu bagian dapur di rumahmya mengalami roboh sehingga menimpanya, namun beruntungnya selamat dari peristiwa itu.
Penderitaan keluarga miskin di ibukota Provinsi Banten tak sampai disini karena ternyata sudah bertahun tahun menunggak iuran BPJS kesehatan lantaran terhimpit ekonomi.
“Upaya untuk pindah ke Program Penerima Bantuan iuran atau PBI sampai saat ini belum terealiasi karena syarat nya harus melunasi utang ke BPJS kesehatan yang Jumlah Jutaan rupiah,” papar Nani.
Menurut Nani,Ada lima kepala yang harus membayar iuran BPJS kesehatan,Sejak pandemi covid- 19 keluarga nya sudah menunggak BPJS kesehatan bahkan pada tahun 2023 ada notifikasi dari BPJS kesehatan bahwa sudah menunggak 5,3 Juta Rupiah. (Zar/Red)







