HARITA.ID – Sempat viral pemasangan batang pohon pisang oleh warga setempat di lingkungan Cirahab Kelurahan Banjarnegara, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Lurah Banjarnegara geram jalan lingkungan Cirahab belum tersentuh perbaikan betonisasi oleh Pemkot Cilegon.
Diketahui, penanaman batang pohon pisang itu di jalan Cirahab yang dilakukan oleh warga setempat yang berada di Lingkungan Kelurahan Banjarnegara, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon.
Hidayatullah membenarkan bahwa terkait dengan jalan rusak yang sempat ditanamkan batang pohon pisang oleh warganya itu telah di pasang dari hari Rabu 23 November 2022 saat dirinya akan menghantarkan sang anak ke sekolah.
Namun, setelah dia menghantarkan anaknya ke sekolah ia juga langsung menyabut batang pohon pisang tersebut yang berada di jalan Cirahab.
“Iya betul bahwa di jalan Cirahab memang betul di tanamkan pohon pisang sama warga di hari Rabu kemarin. Setelah menghantar anak saya ke sekolah setelah itu saya cabut batang pohon pisang itu di jalan Cirahab,” kata Hidayatullah kepada Harita.id saat dimintai keterangan sambungan telpon, Jumat 25 November 2022.
Hidayatullah juga mengakui bahwa pada pemasangan batang pohon pisang itu atas keluh kesah warganya lantaran warganya berkeinginan memiliki jalan yang bagus. Hal ini Karena jalan tersebut merupakan akses lalu lintas yang sering dilalui oleh warganya.
Maka lanjutnya, pada proses penganggaran jalan Cirahab itu memang telah di anggarkan namun hingga saat ini Pemkot belum merealisasikan perbaikan jalan tersebut. Sehingga menjadi simpang siur antara dilanjut atau gagal perbaikan jalan. Makanya, warga Cirahab terpaksa memasang batang buah pisang dijalan tersebut.
“Kayaknya warga saya sendiri yang protes. Tapi bukan ke kita dari Kelurahan Banjarnegara. Jalan Cirahab itu memang awalnya sudah di anggarkan sih katanya akan di laksanakan. Tapi sampai saat ini beritanya memang simpang siur. Katanya kemarin di ulang-ulang atau di konfirmasi pihak PU, katanya tidak ada. Padahal masyarakat berharap untuk tahun sekarang. Tiba tiba gagal,” ungkapnya.
Kemudian lebih lanjut, dijelaskan Hidayatullah bahwa jalan Cirahab itu sebetulnya jalan kota yang menghubungkan jalan Samang Raya ke jalan Karang Jetak. Kurang lebih jarak jalan tersebut 100 meter yang belum diperbaiki oleh dinas terkait.
“Sebenarnya si itu mah jalan kota. Antara jalan Samang Raya dengan Karang Jetak yang memang sepanjang jarak 100 meter lagi,” ujarnya.
Dijelaskan Hidayatullah, bahwa pada akses jalan rusak yang berada di jalan Cirahab itu telah lama mengalami rusak parah. Bahkan, hingga sampai saat ini Pemkot Cilegon belum memperbaiki jalan tersebut yang merupakan akses jalan Kota.
“Sebenarnya sudah lama jalan rusak itu. Iyah sampai saat ini pihak Pemkot belum memperbaiki karena memang itu sudah jalan kota,” paparnya.
Lebih lanjut, Hidayatullah juga geram karena memang Pemkot Cilegon belum memperbaiki jalan tersebut. Bahkan, lanjutnya ketika dia menjabat di Kelurahan Banjarnegara pihak kelurahan juga telah melakukan geralan penimbunan sementara agar jalan itu bisa dilalui oleh masyarakatnya karena jalan tersebut sangat para mengalami kerusakan. Kalaupun untuk sementara di timbun kemungkinan daya tahanya pun sebentar, maka oleh sebab itu dilakukan pembetonan jalan itu. Karena setahu dia jalan itu belum disentu dalam pembetonan oleh Pemkot Cilegon.
“Belum ada eksen atau tindakan karena kita dari pihak kelurahan sudah beberapa kali penimbunan bahkan istilahnya di kasih semen juga batu split iyah akhirnya karena memang kondisi nya iyah jadi tetap aja rusak. Kecuali pembotanan lagi pak, bukan pembentonan lagi karena memang posisinya belum di beton,” paparnya.
Hidayatullah juga mengklaim bahwa dirinya telah berkali kaki melakukan pengurukan jalan tersebut. Hal itu upaya dia ketika ia dilantik menjadi Lurah Banjarnegara mempunyak program 100 hari kerja dengan target memperbaikan jalan setempat yang berada di lingkunganya.
“Karena sebelumnya kita juga sudah upaya sudah 3 kali penggurukan kang. Dari upaya ketika saya dilantik dan saya juga punya program 100 hari kerja. Nah dari situ target saya juga untuk menguruk itu (jalan cirahab) dan sudah saya lakukan,” sebutnya.
“Bahkan, sudah 3 kali nguruk kang. Karena saking derasnya air dari debit air atas itu kan iyah. Jadi setiap hujan itu iyah kebawah air. Apalagi, istilahnya hanya istilahnya batu split pengaspalan juga ketika hujan ma kalau posisi itu rusak berat atau sering rusak berat,” pungkasnya. (Zar/Red)







