HARITA.ID – Universitas Islam Negeri atau UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten atau UIN SMH Banten melepas 1.124 wisudawan pada Program Sarjana ke-33 dan Program Pascasarjana ke-19 pada semester ganjil tahun akademik 2022/2023, di Halaman UIN SMH Banten, Sabtu 03 Desember 2022.
Dari 1.124 wisudawan terdapat empat wisudawan terbaik dari berbagai Fakultas program sarjana dan program pascasarjana.
Empat mahasiswa tersebut dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Siti Iklimah dengan IPK 3,82, Fakultas Dakwah Annisa dengan IPK 3.81, Fakultas Syariah Karimudin dengan IPK 3.85, Fakultas Ushuluddin dan Adab Sri Wahyuni dengan IPK 3,78, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Rizkia Fitria dengan IPK 3.74 pada program Pascasarjan dari Program Studi Manajamen Pendidikan Islam Puji Lestari dengan IPK 3.92.
Rektor UIN SMH Banten,Wawan Wahyudin mengatakan Paradigma dunia pendidikan saat ini menuntut sebuah Perguruan Tinggi mempunyai reputasi yang baik tidak hanya pada tingkat lokal dan nasional tapi juga di tingkat internasional, terutama bagi Perguruan Tinggi yang mempunyai visi sebagai World Class University (WCU).
“Di Indonesia internasionalisasi pendidikan sudah mulai terjadi dengan dibukanya beberapa universitas yang berafiliasi dan bebebrapa universitas yang sudah menjalani program dual-degree keluar negeri,” kata Wawan Wahyudin.
Dijelaskan Wawan bahw Beberapa perguruan tinggi di Indonesia sudah menerima mahasiswa asing, mengirim tenaga pengajar untuk diperbantukan di luar negeri, kerjasama penelitian dan program akademis lainnya.
“Merujuk buku Becoming a World-Class University: The Case of King Abdulaziz University (2016), Osama Tayeb, salah satu editor dalam buku tersebut, menyebutkan bahwa antara internasionalisasi dan WCU perlu dibedakan karena keduanya memiliki arti yang berbeda,”jelas Wawan.
Kemudian, lanjut Wawan mengatakan bahwa ada Beberapa Perguruan Tinggi perlu melakukan internasionalisasi dalam arti, penggunaan literatur berbahasa internasional, terutama bahasa Inggris, pertukaran profesor dan mahasiswa, pembukaan kelas internasional, kolaborasi dengan lembaga dari luar negeri, mobilisasi staf akademik, penelitian dan publikasi bersama mitra di luar negeri, dan konferensi internasional (Osama Tayeb, 2016).
“Beberapa Perguruan Tinggi juga mengembangkan internasionalisasi, dengan memasuki lingkaran pemeringkatan internasional, seperti QS Star dan Applied HE. Cara lainnya, memberikan beasiswa ke mahasiswa asing, terutama dari negara berkembang di Asia dan Afrika. Internasionalisasi oleh Perguruan Tinggi merupakan modal penting menuju WCU,” ucapnya.
Maka itu, penting merancang apa yang disebut Osama Tayeb dengan Roadmap to Become a World-Class University.
“Peta jalan, bagian penjaminan mutu yang dapat mengukur kapasitas Perguruan Tinggi, yang dengannya Perguruan Tinggi bisa menentukan linimasa ketercapaian WCU,” paparnya.
“Peta jalan penting karena WCU, kembali mengutip Osama Tayeb, biasanya disebut universitas riset terkemuka. Yang hasilnya, terpublikasikan di jurnal internasional bereputasi, juga berdampak pada pengembangan teknologi, inovasi pembelajaran, serta kompetensi mahasiswa dan lulusannya,” lanjutnya.
Wawan mengungkapkan bahw kata kunci yang perlu diperhatikan Perguruan Tinggi adalah mutu pada empat aspek yang dirumuskan Academic Ranking World Universities.
Pertama, quality of alumni. Beberapa alumnus menerima penghargaan dari lembaga internasional bereputasi. Kedua, quality of teaching. Beberapa pengajar menerima penghargaan lembaga internasional bereputasi. Ketiga, quality of staff beberapa staf masuk kategori peneliti dengan sitasi tinggi, dan keempat quality of research. Beberapa artikel di jurnal terindeks oleh pengindeks internasional bereputasi (Sharon Rider, dkk, World Class Universities: A Contested Concept, 2020)yang berkelas internasional, program mobilitas staf dan mahasiswa, kerjasama internasional di bidang penelitian, dan kurikulum yang berorientasi internasional
“Kolaborasi dan berbagi pengetahuan dengan berbagai universitas lain di penjuru dunia merupakan bagian penting yang dapat mendukung UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten untuk menjadi universitas kelas dunia dengan tujuan utama untuk memainkan peranan penting dan berkontribusi untuk peradaban dan kemanusiaan,” tuturnya.
“Kerjasama universitas dapat berupa: Program gelar ganda, pertukaran mahasiswa, kerjasama penelitian, pertukaran materi publikasi akademis, kerjasama dalam proyek-proyek pelatihan, ajang karya singkat, partisipasi dalam seminar-seminar, dan sebagainya,” lanjutnya
“UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten terus melakukan beberapa usaha antara lain berupaya terus mencapai keunggulan-keunggulan pada berbagai kegiatan, melakukan perluasan kualitas sumber daya manusia guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan pasar kerja, memberdayakan unit-unit untuk meningkatkan mutu tridharma, serta menumbuhkan kreatifitas karya ilmiah mahasiswa,” sambungnya.
Untuk mewujudkan otonomi kelembagaan, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten akan terus melakukan berbagai upaya menata unit-unit kelembagaan, melakukan reformasi financial dan sistem pengadaan, pengembangan manajemen kepegawaian, pemberdayaan kepemimpinan dan pemenuhan kebutuhan staf, pemberian competitive funding melalui sistem kompetisi, serta melakukan restrukturisasi pembiayaan operasional dan pembiayaan yang berulang-ulang secara ketat. Sementara itu, untuk peningkatan kesehatan organisasi UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten akan terus melakukan berbagai usaha melalui pembangunan kapasitas organisasi yang sesuai dengan spirit otonomi, peningkatan organisasi sejawat (peer organization) untuk menjamin mutu lembaga, peningkatan krediblitas lembaga, terus menciptakan good governance, serta melakukan berbagai kerjasama.
“Dalam kesempatan yang baik ini, saya mengajak kepada kita semua untuk bersama-sama dan bekerjasama mencapai tujuan-tujuan tersebut,” pungkasnya. (Zar/Red)




