HARITA.ID – Dinas Pariwisata Provinsi Banten meminta kepada panitia penyelenggara BNI The Royale Krakatau Music Fest 2023 untuk melakukan koordinasi sebelum melakukan kegiatan festival music Padi Reborn, D’Masiv, dan band papan atas lainnya di The Royale Krakatau.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Al Hamidi mengungkapkan terkait dengan kegiatan BNI The Royale Krakatau Music Fest 2023 yang akan digelar pada 3 Februari 2023 dan mendatangkan beberapa band ternama seperti Band Padi Reborn, D’Masiv, dan band papan atas lainnya pihaknya belum menerima terkait persoalan keributan yang terjadi akibat proses perizinan yang akan di gelar oleh pihak Royale Krakatau.
“Saya belum mendengar terkat persoalan penolakan festival musik Padi rebown yang dilakukan oleh The Royale Krakatau,” kata Al Hamidi saat di wawancarainya di Ball Room BI Banten, Kamis 26 Januari 2023.
“Kalau saya belum mengetahui persoalan itu dan memang belum ada laporan,” tambahnya.
Dijelaslan Al Hamidi bahwa pihaknya akan megaris bawahi terkait kegiatan BNI The Royale Krakatau Music Fest 2023 yang akan digelar pada 3 Februari 2023 dan mendatangkan beberapa band ternama seperti Band Padi Reborn, D’Masiv, dan band papan atas lainnya bahwa perlu kiranya untuk berkoordinasi dengan baik terkait akan dilaksanakanya kegiatan tersebut.
“Tetapi perlu mungkin yang harus saya garis bawahi bahwa semua kegiatan itu perlu dilakukan koordinasi dengan baik. Sehingga nantinya mungkin agar tidak terjadi kembali miskomunikasi. Maka oleh sebab itu, saya meminta agar berkoordinasi dengan bagus agar tidak terjadi hal-hal seperti itu,” paparnya.
Al Hamidi beryakinan bahwa walaupun Banten ini religi. Bahkan, banyak tokoh tokoh masyarakat agama dan lain sebagainya tapi kalau seandainya sebelum melakukan kegiatan sudah di lakukan koordinasi dengan baik maka menurutmya tidak akan terjadi seperti itu.
“Dan jarang sekali kalau hal-hal itu menjadi masalah bagi masyarakat tentu cuman lebih kepada terkoordinasinya itu. Kecuali mungkin yah antara agama dan sebagainya yah mungkin itu terjadi,” tuturnya.
“Ini kan kalau melihat flayer yang tersebarkan akan menggelar festival musik. Maka saya rasa, ini masuknya ke seni dan budaya dalam rangka meningkatkan pariwisata,” ujarnya.
Al Hamidi meminta agar pihak panitia The Royale Krakatau melakukan koordinasi terlebih dulu. Agar berkesan kegiatan tersebut tidak dadakan. Karenanya kebanyakan setiap kegiatan kesanya dadakan. Apalagi, dirinya merasa belum menerima laporan dari pihak panitia penyelenggara.
“Yah sebelum melakukan kegiatan perlu kiranya koordinasi dengan baik. Misalkan dilaporkan dengan Dinas terkait terus kemudian dengan melaporkan kepada Dinas Pariwisata tentu kalau ada hal-hal seperti itu kan agar supaya di dukung oleh Pemerintah Kota Cilegon. Apalagi kebanyakan kegiatan ini program dadakan. Sehingga terjadi kegejolakan terkait kegiatan tersebut. Apalagi, dari Dinas Pariwisata Provinsi Banten menerima izin dari kepanitian,” pungkasnya. (Zar/Red)







