HARITA.ID – Sebanyak 250 hektare luas lahan persawahan di Cilegon mengalami penyusutan. Hal tersebut menjadi perhatian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon dalam meningkatkan program pelayanan Pembangunan Kawasan Terpadu (PKT) di Cilegon.
Untuk diketahui dari data yang di dapat dari DKPP Cilegon tercatat lahan persawahan dari tahun 2022 seluas 1.359 hektare menjadi 1.108 hektare di tahun 2023.
“Untuk meningkatkan pertanian di Cilegon, kami menindaklanjuti program Pembangunan Kawasan Terpadu (PKT) di tahun ini,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), M.Ridwan di ruangannya pada, Selasa 20 Februari 2024.
Hal itu membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon melalui DKPP untuk melanjutkan Pembangunan PKT yang berlokasi di Lingkungan Lebak Waluh, Kelurahan Bulakan, Kecamatan Cibeber seluas 9,6 hektare.
Pembiayaan pembangunan KPT dikatakan Ridwan tengah dalam kajian. Termasuk telah melakukan rapat bersama Bappedalitbang dan Untirta mengenai KPT.
“Kami sudah melakukan rapat bersama dengan Bappedalitbang dan Untirta. Dimana, ada saran KPT nantinya di bangun dengan tema Eco Edu Park. Untuk pertanian, edukasi, dan pariwisata,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ridwan mengatakan bahwa pihaknya juga membahas persoalan dan yang nantinya akan digunakan. Pihaknya mengkaji apakah dana akan di danai lewat kerja sama swasta atau dengan APBD.
“Kami sudah melakukan diskusi, untuk keberlanjutan dari KPT apakah dana dari kerja sama dengan swasta atau dari APBD,” tuturnya.
Untuk jangka panjang, kata dia, pendanaan menjadi sangat penting karena menyangkut keberlangsuangan sub sektor pertanian dan para petani.
Sementara itu, dirinya menuturkan dengan adanya KPT nantinya akan bisa dijadikan wadah pengembangan sektor, tidak hanya sektor pertanian.
“Jadi dengan adanya KPT ini bisa mengembangkan berbagai sektor. Bukan hanya pertanian, tapi sektor lainnya juga,” ucapnya.
Lebih lanjut, dijelaskannya, dalam KPT nanti pihaknya akan melibatkan sub sektor pertania, pangan, perikanan, peternakan dan para petani.
“Di sana ada kavling untuk komoditas hortikultura. Keterpaduan itu kan keterpaduan antar sektor,” ungkapnya. (Zar/Red)







