Cilegon, – Pada hari kedua pelaksanaan Festival Budaya Kota Tangerang yang digelar mulai tanggal 5 hingga 7 Desember 2025, Dewan Kebudayaan Kota Cilegon (DKKC) menggelar Pameran Budaya: Pusaka & Pustaka, sebuah ajang apresiasi kekayaan leluhur yang diselenggarakan untuk memperkenalkan kembali makna pusaka dan naskah kuno kepada masyarakat.
Kegiatan ini didukung oleh PT Krakatau Posco, FORWARD (Forum Wartawan Kebudayaan), Gen Cilegon, dan APEX Industri Nusantara.
Dalam pameran ini, DKKC menegaskan bahwa pusaka seperti keris, golok, tombak, hingga naskah kuno bukanlah benda mistik yang harus ditakuti. Sebaliknya, semua itu adalah karya seni leluhur yang sarat akan nilai kehidupan, kehormatan, dan kearifan lokal.
“Pusaka bukan sekedar besi atau ukiran. Ia bicara tentang jati diri, perjuangan, dan kehormatan. Hal-hal mistis hanyalah bungkus luar. Yang terpenting adalah pesan luhur yang diwariskan untuk dimaknai, bukan ditakuti,” ungkap Ketua Bidang Warisan Benda DKKC, Saiful Iskandar, Sabtu 6 Desember 2025.
Pameran ini juga menampilkan edukasi mengenai makna simbolis setiap jenis pusaka, filosofi pembuatannya, hingga nilai-nilai sejarah yang melekat.
Pengunjung dapat melihat langsung berbagai koleksi pusaka, ilustrasi budaya, hingga penjelasan mengenai pustaka kuno yang merekam perjalanan peradaban masyarakat Banten.
Pemimpin Umum Gen Cilegon, Kalipha Umara Aruma dalam pernyataannya, menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari komitmen anak muda Cilegon untuk ikut menjaga dan mempromosikan kekayaan daerah.
“Generasi muda tidak boleh jauh dari akar budayanya. Kami di Gen Cilegon ingin memastikan bahwa warisan leluhur tetap relevan, dipahami, dan dibanggakan oleh masyarakat, khususnya kalangan muda,” ujarnya.
Kegiatan ini sekaligus menjadi ruang bagi masyarakat untuk memahami bahwa warisan budaya adalah bagian dari identitas yang harus dijaga.
Melalui semangat “Jejeg, Ajeg, Aje Usreg”, DKKC berkomitmen terus menghidupkan budaya Cilegon secara konsisten dan penuh integritas.
Pameran Budaya ini terbuka untuk umum dan menjadi salah satu upaya DKKC dalam memperkuat literasi budaya serta memperkenalkan kembali warisan leluhur kepada generasi muda.







