Sosial Budaya

Pencak Silat Semakin Dilestarikan di Kabupaten Serang

SERANG – Seni budaya pencak silat terus dilestarikan tidak hanya oleh pemerintah daerah, tetapi juga oleh sebagian masyarakat di Kabupaten Serang. Hal tersebut salah satunya terbukti melalui Festival Pencak Silat Tradisional antar Paguron se-Kabupaten Serang yang digelar di Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Serang, Jumat (20/12/2019).

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menilai, festival ini menjadi salah satu bukti bahwa masyarakat mencintai seni budaya pencak silat. Sebab pencak silat adalah salah satu cara membentuk karakter positif anak-anak Kabupaten Serang. “Dari pembentukan karakter tersebut anak pastinya akan disiplin kemudian taat beragama. Saya yakin, para pimpinan perguruan pencak silat sebelum latihan menanyakan anak-anak untuk rajin salat,” ujarnya.

Sekadar diketahui, di Kabupaten Serang telah tercipta Jurus Silat Kaserangan yang diciptakan 13 sesepuh pendekar dari 12 aliran silat, serta atas gagasan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah. Saat ini, Jurus Silat Kaserangan diajarkan dalam muatan lokal (mulok) di sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Setiap tahun rutin dilombakan dalam Festival Jurus Silat Kaserangan.

Menurut Tatu, pencak silat sudah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage) pada Sidang ke-14 di Bogota, Kolombia, 12 Desember lalu. “Sudah diakui dunia, Kabupaten Serang harus terus melahirkan atlet pencak silat yang bisa berlaga di tingkat nasional dan internasional,” harap Tatu.

Ia berencana, masing-masing paguron menjadi destinasi wisata baru di Kabupaten Serang. Pemkab Serang akan memberikan bantuan kepada paguron yang siap mengembangkan seni budaya pencak silat. “Jika anggaran pemda sudah memenuhi, tempat paguran agar bisa dibangun. Sehingga, bisa jadi titik destinasi wisata di Kabupaten Serang,” tuturnya.

Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan pada Dindikbud Kabupaten Serang, Beni Kusnandar memastikan jika Festival Pencak Silat Tradisional antar Paguron wilayah Serang Timur dan Serang Utara akan menjadi event tahunan. “Kegiatan ini digelar oleh para pimpinan paguron, dan kita mendukung penuh. Kita bisa koordinasi dengan perusahaan yang ada di Serang bagian timur dan utara yang konsen pada kesenian untuk kegiatan ini selanjutnya,” ujarnya.

Mamak, Ketua Pelaksana Festival Pencak Silat Tradisional menambahkan, kegiatan ini salah satu ajang silaturahmi antar paguron-paguron di Kabupaten Serang. Melalui kegiatan ini, diharapkan bisa menumbuhkembangkan kecintaan anak-anak dan remaja terhadap pencak silat. “Peserta ada 35 orang dari 33 paguron pencak silat Kabupaten Serang,” ujarnya. (DM/red)

Harita.id