CILEGON – Sejumlah petani di Kelurahan Cikerai, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon mencoba peruntungan dengan melakukan budidaya jagung pulut guna membangun upaya pemulihan ekonomi secara mandiri.
Meski biasanya menanam jenis kacang-kacangan, sayuran dan umbi-umbian, petani setempat memilih budi daya jagung pulut karena nilai jualnya lebih tinggi dibanding dengan jenis tanaman yang biasa ditanamnya.
“Awalnya saya ragu dengan menanam jagung ungu atau jagung pulut ini, disitu kita coba cari info dari teman, karena kita tujuannya untuk kesejahteraan kita selaku petani. Kemudian kita uji coba dan alhamdulillah hasilnya menguntungkan, kita biasa menanam kacang panjang, timun dan lain sebagainya ternyata setelah kita uji coba jagung pulut ini saya tertarik dan saya terus kembangkan,” kata Ali Musa seorang petani jagung pulut saat ditemui dilokasi pada Selasa (09/02/2021)
Ali Musa mengaku, pengembangkan budidaya jagung pulut dipilih pihaknya lantaran selain masih jarang dijadikan komoditas pertanian oleh warga sekitar, harganya juga lebih mahal dari jenis jagung biasanya.
“Saya disini menanami tanaman jagung pulut diatas lahan 5000 meter persegi dan tidak membutuhkan waktu lama untuk memasuki masa tanam jagung pulut atau panen karena hanya membutuhkan waktu 60 hari. Diatas lahan itu pernah sekali panen dan hasilnya sangat menjanjikan bisa mencapai satu ton jagung dan saya jual 10 ribu rupiah perkilogramnya ,” ujarnya.
Sementara itu, Penyuluh Pertanian Lapangan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cilegon Suharyadi mengaku, pemberdayaan masyarakat petani yang dilakukan sebagai upaya pemulihan ekonomi petani dari dana insentif daerah dengan menanam jagung pulut memanfaatkan lahan yang tidak produktif yang ada di wilayah Kecamatan yang ada di Kota Cilegon.
“Ini salah satu pengembangan pemulihan ekonomi petani yang tujuannya dengan adanya pandemi Covid ini petani harus kembali pulih ekonominya dengan program budidaya jagung jantan FL, dan kebetulan juga para petani memanfaatkan lahan yang tidak terpakai karena sebelumnya lahan ini dipenuhi alang-alang sehingga para petani berupaya untuk membudidayakan jagung pulut. Selain itu juga budidaya pengembangan pertanian jagung pulut yang dikembangkan ini untuk mendorong ketahanan pangan serta kemandirian ekonomi masyarakat di masa Pandemi covid-19,” tukasnya. (Dm)







