Lebak – Pemerintah Kabupaten Lebak menolak rencana Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang akan membangun tempat pembuangan sampah akhir (TPSA) di Kecamatan Curugbitung.
Iwan Sutikno, Kabid Pengelolaan Sampah dan limbah B3 pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak mengatakan, mengenai rumor yang santer bahwa Pemkab Lebak siap menampung sampah dari kota Tangsel merupakan informasi keliru. Sebab, menurut Iwan, sampai saat ini belum ada pembicaraan serius antar pimpinan daerah.
“Iya memang pernah ada yang datang dari Tangsel sekelas Kabid, menyampaikan keinginannya untuk kerjasama pembuangan sampah dari Tangsel, namun itu tidak berlanjut sampai pimpinan dan kami anggap hanya sekedar wacana saja,” kata Iwan, kepada wartawan, melalui sambungan telepon, Selasa (16/2).
Bahkan, lanjut Iwan, Pemerintah Tangsel telah menganggarkan anggaran untuk pembelian lahan di Kecamatan Curugbitung guna tempat penampungan sampah akhir (TPSA) mereka.
“Tidak segampang itu lah, untuk membuat TPSA harus melalui kajian yang panjang dan juga harus didukung dengan infrastruktur yang memadai, bukan hanya sekedar lahan saja,” ujarnya.
Dikatakan Iwan, untuk ijinnya tentu sudah merupakan tingkat kebijakan atas antar kepala daerah, bukan dari Dinas lingkungan Hidup.
“Kebijakannya sudah tataran kepala daerah, kami hanya tekhnis saja, jika kedua kepala daerah sepakat kami tinggal melaksanakan saja, jadi untuk sementara ini kita masih menolak kerjasama pembuangan sampah dari luar,” tutur Iwan.
Sementara itu, Urip, salah seorang warga Kecamatan Curugbitung mengaku, keberatan jika wilayahnya dijadikan TPSA oleh daerah lain. Alasannyanya jelas, khawatir keberadaan tempat pembuangan sampah itu dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan pencemaran lingkungan di wilayahnya.
“Kami baru dengar informasi ini dari wartawan, tapi mudah-mudahan ini hanya wacana saja, karena kami akan menolak jika pun benar,” ungkap Urip.
Dia juga mengemukakan pembangunan pembuangan sampah akhir ini berdampak buruk terhadap lingkungan dan dikhawatirkan menimbulkan berbagai penyakit bagi warga terdekat.
“Saat ini wilayah Curbit masih adem dan sejuk karena alamnya yang masih asri, jadi jika nanti ada TPSA wilayah kami akan menjadi kumuh,”tukasnya.
(Dm)







