HARITA.ID – Dinas Pariwisata (Dispar) Banten bersama Biro Adpim dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banten mengadakan diskusi bersama, Aula kantor Dispar, Rabu 14 Juni 2023.
Pada pertemuan tersebut, Kepala Biro Adpim, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, Benny Ismail mengatakan, pertemuan kali ini bersama teman teman wartawan, bisa berkumpul dan bertatap muka bersama membahas perkembangan wisata di Banten.
“Sehubungan tugas kami adalah komunikasi pimpinan, dimana Provinsi Banten sebagai penyelenggaraan Pemerintahan harus menyampaikan berbagai informasi kepada masyarakat,” ungkap Benny Ismail dalam sambutannya.
Menurut Benny Ismail, berbagai informasi yang telah dikemas, isu tanggapan Pemprov Banten telah disebarkan ke media masing masing saat ini.
“Maka itu, menyambut wisata unggulan, libur panjang anak sekolah dan libur lebaran Idul Adha. Wisata di Banten harus ada jadwal terencana, tujuan ke satuan tempat dan motif tertentu. Terjadinya kegiatan wisata pergerakan manusia, atau menjelajahi baru. Apalagi pariwisata menjadi usaha yang menjanjikan,” jelasnya.
“Ekspor ekonomi sosial dan budaya. Dalam kegiatan pariwisata ada 3 pilar utama. Masyarakat itu sendiri, pihak swasta dan pemerintah, serta insan pers,” tambahnya.
Ditempat sama, Sekretaris PWI Provinsi Banten, Nasrudin menambahkan, bahwa mendorong kesadaran para pelaku wisata, sudah ada pokdarwis yang telah ada payung hukum.
Maka itu kedepan, kata dia, pokdarwis akan diperhatikan, dan mereka ujung tombak pariwisata serta kesadaran wisata akan terbangun.
“Jadi Pemerintah fokus membangun wisata. Semisal di Lebak, di wisata cikuya di ekspor. Kebun Teh cikuya suasanannya dan keindahannya,” jelasnya.
Ditempat sama, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Al Hamidi menegaskan, dimana teman teman media bisa bekerjasama secara bersama mempromosikan wisata di Banten.
Selanjutnya, sambung Al Hamidi, bahwa dirinya menghimpun berbagai informasi pariwisata di Banten dengan Tagline 3 G (Gercep, Geber, dan Gaspol).
Untuk Gercep (Gerak cepat), kata dia, di dinas pariwisata Banten tidak boleh loyo dan harus bergerak cepat.
“Alhamdulillah peningkatan wisata, mengacu pada pembangunan strategis wisata di Banten. Dimana tata wisata di Banten sesuai dengan perda nomor 6 tahun 2016,” tegasnya.
Geber (Gerak Bersama), masih kata Al Hamidi, ada 36 Stakholder gerak bersama.
“Alhamdulillah sudah kompak, dan bergerak maju berkesinambungan,” jelasnya.
Terakhir adalah Gaspol (Galih Semua Potensi), diakui Al Hamidi, dalam rangka mengurangi angka pengangguran, menggali semua potensi yang ada.
Jadi, sambungnya, penataan destinasi wisata di Banten, dengan target pertama tempat wisata menjadi lebih baik.
“Jadi kita semua pariwisata di Banten dari tingkat desa, perkotaan hingga Provinsi di galih potensi yang ada,” tuturnya.
Diketahui, Dispar Banten pada 2022, telah 98 titik destinasi wisata sudah dilakukan penataan.
Kemudian Dinas Pariwisata Banten, 2023 telah 57 titik tempat penataan wisata, dengan begitu 2 tahun berlalu telah 155 titik penataan tempat wisata.
Tak hanya itu, Dispar Banten juga telah mendorong ekonomi Kreatif di dorong buatan lokal, dengan gerakan nasional bangga buatan Indonesia, dan bangga berwisata di Indonesia.
Bahkan Dispar Banten berencana untuk membangun Kebun binatang yang belum ada, dan bulan depan akan kunjungan ke Bali.
Dispar Banten menargetkan dua pulau dapat disetujui dan di lepas kepada pihak ketiga. Sehingga pengembangan pariwisata Banten dapat maju dengan adanya bantuan investor, karena dana cukup terbatas. (Zar/Red)







