HARITA.ID – Sejumlah lembaga dari Ormas dan LSM di Kota Cilegon kembali menyuarakan dukungan untuk pejabat putra daerah bisa menduduki kursi Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Kota Cilegon.
Sebelumnya, DPW LSM Inakor Banten, LSM Japati Cilegon, L KPK, Ormas Ali Baba Cilegon, Komite Penyelamat Kearifan Lokal Cilegon, akademisi dan sejumlah tokoh buruh menyatakan dukungan dan mendorong Walikota Cilegon agar memprioritaskan pejabat putra daerah yang mengikuti Seleksi Terbuka open bidding JPTP, 9 OPD di lingkungan Pemkot Cilegon.
“Harus putra daerah dong, saya kira sekarang sudah banyak pejabat SDM lokal Cilegon yang mumpuni. Seperti Pak Zainal Musaddad yang sedang ikut open bidding di Disnaker, beliau punya segudang pengalaman dalam birokrasi, pernah jadi Lurah, Camat, Kabag dan sekarang Sekdis. Untuk jadi Kadis sudah layak. Apalagi di Disnaker harus ada kearifan lokal yang paham culture dan tipelogi masyarakat Cilegon dengan keberadaan ratusan industri berat,” kata Ketua Ormas Komando Kesatuan Pembela Merah Putih (KKPMP) Markas Daerah Kota Cilegon, Jamaludin, Jum’at 21 Juli 2023.
Dukungan terhadap Zainal Musaddad pejabat putra daerah asal Desa Deringo, Kecamatan Citangkil yang kini menjabat Sekretaris Dinsos, juga diungkapkan Ketua LSM Advokasi Rakyat Untuk Nusantara (ARUN) Kota Cilegon, Supriyadi juga menjelaskan alasan dukungannya.
“Saya kenal Pak Idad saat menjabat Camat Cilegon, beliau sosok yang baik. Dan untuk ikut open bidding pun beliau gak berambisi, karena banyak didorong teman-teman lembaga dan beberapa kepala dinas, akhirnya di hari terakhir pendaftaran, beliau akhirnya mau itupun ingin mewakili SDM lokal,” terangnya.
“Jadi dengan dasar itu, saya berharap Tim Pansel meloloskan Pak Idad dan saat di tiga besar, dan ketika penentuan ada di kepala daerah saya minta kepada Bapak Walikota Cilegon untuk memilih beliau jadi Kepala Disnaker,” sambungnya.
Hal senada juga diutarakan oleh Ketua LSM Garda Pemuda Merak (GPM), Dayat yang sejauh ini melihat program Disnaker Kota Cilegon masih rendah dalam upaya menyerap tenaga kerja lokal. Sehingga diperlukan kearifan lokal dalam unsur birokrasi untuk mendongkrak hal tersebut, untuk menurunkan angka pengangguran di Kota Cilegon.
“Setiap tahun ada berapa ribu lulusan SLTA di Kota Cilegon yang terserap dan berapa yang jadi pengangguran? Saya kira data itu setiap tahun tidak ter-update oleh masyarakat luas. Maka perlu ada kebijakan berupa diberikannya kesempatan Kepala Disnaker dari SDM lokal Cilegon yang lebih memiliki rasa kecintaan akan daerahnya, untuk memecahkan persoalan ini,” ungkapnya.
“Dan dengan banyaknya teman-teman lembaga dan elemen masyarakat lain di Cilegon yang mendukung Pak Idad yang merepresentasikan kearifan lokal Cilegon yang dinilai layak, saya sepakat dan meminta kepada Walikota Cilegon untuk mendengarkan aspirasi masyarakat Cilegon ini,” tutupnya. (zar/Red)







