HARITA.ID – Kota Cilegon Provinsi Banten dikenal sebagai pusat industri atau kota dolar. Namun selain Cilegon dikenal sebagai Kota Industri Cilegon juga dikelilingi sekitaran gunung dan pesisir pantai atau lautan.
Hal tersebut menjadi perhatian Dinsos Cilegon dalam antisipasi rawanya bencana di Cilegon.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Penanganan Bencana dan Warga Negara Migran Tindak Kekerasan, Dinas Sosial Kota Cilegon, Tb. Hkualizaman bahwa dirinya tak menepis Kota Cilegon akan berdampak rawanya bencana alam. Termasuk dari data yang dia terima dari BNPT dan BPBD telah membentuk sebuah desa tangguh bencana. Artinya setelah dibuat Desa Tangguh Bencana itu menjadi perhatian warga Cilegon yang dikelilingi gunung maupun berdekatan dengan pesisir pantai.
Maka lanjut dia,terdapat 6 kelurahan yang notabenya menjadi rawan bencana alam. Yakni terdiri dari tiga kecamatan diantaranya Pulo MerakĀ Ciwandan Kecamatan Grogol.
“Yang kita punya data dari BPBD dan BNPT yang terutama ditunjuk sebagai desa tangguhh bencana itu. Ada 6 yang jadi perhatian kami di Dinsos. Yakni,Lebak Gede, taman sari, Kota Sari,Gerem, Tegal Ratu sama kubangsari. Dan Itu yang menjadi konsen kita,”ungkap waway.
“Terutama di Gerem ini juga kan di daerah tingih yang kekurangan air. Tapi alhamdulillah kemarin dari Polda dan Provinsi juga sudah menyalurkan air air bersih di Gerem. Dan itu yang terus kita pantau,”imbuhnya.
Dikatakanya di daerah pegunumgan ini yang ada di Cilegon menjadi perhatian khusus oleh Dinsos. Termasuk di tahun 2023 ini Kota Cilegon terdampak kejadian El Nino atau kekeringan.
“Iyah di gunung menjadi pusat perhatian dinsos pada kejadian kekeringan yang mengalami El Nino 2203. Ditambah lagi susah nyari airnya. Harus pakai jetpam nya yang harus betul betul dalam sekali. Apalagi,kemarin saya pernah turun di mancak dan bener bener harus dalam sekali ambil airnya,”pungkasnya. (Zar/Red)