HARITA.ID – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon menyatakan persawahan atau pertanian yang ada di Kota Cilegon tidak terjadi dampak gagal panen akibat kemarau panjang.
Pengawas Mutu Hasil Pertanian pada DKPP Cilegon,Tisna mengatakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon telah melakukan penyuluhan terhadap para petani pangan maupun kontributural dalam keterkaitanya dengan pergantian cuaca atau kekeringan yang mengalami di Kota Cilegon.
“Pertama kita sudah melaksanakan yang namanya penyuluhan keterkaitan dengan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) dampak El Nino kepada petani petani. Baik tanaman pangan atau hortikurtura,”ujar Tisna kepada wartawan melalui sambungan telphon,Kamis 21 September 2023.
Dijelaskan dia, selama di musim El Nino ini pihaknya sudah melakukan penanaman yang membutuhkan air. Contohnya untuk komuditas padi tidak memungkinkan menanam karena kalau musim kemarau tidak bisa tumbuh.
Maka, kata dia, adapun untuk tanaman padi sendiri biasanya tanaman padi itu dibulan november dan desember 2023 banyak tanam MPnya.
“Tapi kita sudah melakukan hal tersebut. Sehingga sudah kita lalui terkait petani padi atau persawahan yang menanam padi,”paparnya.
“Selanjutnya, adapun untuk hortikurtura yang merupakan tanaman tanaman yang sedikit air. Contoh misalkan, tanaman kangkung itukan sedikitnya membutuhkan air sudah kita lakukan juga terkait penyuluhanya,”imbuhnya.
Tisna mengungkapkan, pihaknya juga selalu melakukan trobosan program kerja dalam memberikan inovasi di bidang pertanian. Seperti, melakukan penanaman sayur melalui hidroponik.
“Yang kedua kita juga ada inovasi yang misalnya, tanaman sayur yang melalui hidroponik. Itukan tidak terpengaruh dengan El Nino. Tapi produksi produksi terus atau berkelanjutan,”ungkap dia.
“Intinya tanaman yang hidroponik atau media lahan sawah berkelanjutan semuanya tidak ada dampak El Nino,”sambungnya.
Tisna menyampaikan, adapun untuk tanaman buah buahan yang ada di persawahan, selamma ini yang dia tinjau masih aman aman saja. Bahkan, dia juga tak bosan bosan memberikan sosialisasi kepada para petani buah agar menanam buah buahanya yang berdekatan dengan sumber air.
“Selanjutnya, yang ketiga tanaman buahnya kita juga ada di melon,yang masih menanamnya. Bahkan yang penting kita sering melakukan sosialisasi berbudiyalah yang baik jangan melawan harus iklim tanamlah di lahan lahan sawah yang dekat dengan sumber air atau dimanfaatkan sumber daya air dari pompanisasi dan sumur dangkal,”terangnya.
“Intinya Aman tidak terpengaruh. Tidak ada berita,Gini maksudnya yang terkena dampak El Nino itu adalah ada komuditas yang ditanamkan oleh petani di area persawahan kekeringan ataau kusyuh. Itu yang terdampak,”tegasnya.
“Tapi kalau misalnya hanya kering saja dan tidak tanaman berarti tidak ada terdampak El Nino. Bahkan kemarin, sudah ada yang panen padi di kecamatan jombang panggung rawi di daerah kubanglaban. Karena area area persawahan itu airnya dari pompanisasi yang dari sungai samangdaran itu,”imbuhnya
“Sedangkan, adapun untuk area persawahan yang jauh dari sumber daya airnya tidak mungkin ditanami dan akan kusyu dan kekeringan. Pada intinya Cilegon tidak terdampak El Nino,”tandasnya.(Zar/Red)
