Kota Serang

Peringati HUT UIN SMH Banten Ke 61, Mahasiswa Kepung Rektorat Salah Satunya Bahas UKT Dan Sarana Prasarana Terberengus

HARITA.ID – Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) atau Diesnatalis Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten yang ke 61,Forum Silahturahmi Organisasi Eksternal (FSOE) Uin Smh Banten akan gelar unjuk rasa di depan gedung Rektorat UIN SMH Banten,Selasa 24 Oktober 2023.

Koordinator Umum (Kordum) FSOE Uin Smh Banten, Bagas Yulianto mengatakan pihaknya bersama dengan seluruh organisasi eksternal di kampus Uin Banten akan menggelar unjuk rasa atau demonstrasi.

Dalam pelaksanaan demonstrasi tersebut,FSOE mempersoalkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Tahun 2023 ini semakin tinggi. Sehingga masyarakat yabg ingin kuliah di Uin Smh Banten,dinilai mempersulit karena melihat bayaran UKT semakin hari semakin tinggi.

“Insya Allah kami besok hari selasa akan menggelar demontrasi pada momentum Hut Uin Smh Banten ke 61. Dari momentum Hut Uin Banten yang ke 61, kami menyoroti berbagai aspek. Salah satunya persoalan UKT yang kami nilai selama ini UKT teman teman mahasiswa mengalami kenaikan. Ditambah lagi dengan terjadi kenaikan UKT ini sudah tidak lagi ramah untuk masyarakat menengah kebawah,”kata Bagas saat dimintai keterangan tertulisnya Senin 23 Oktober 2023.

Selain membahas UKT, dia juga menyoroti sarana prasarana penunjang mahasiswa dan mahasiswi yang ada di kampus Uin Banten. Oleh sebab itu,Bagas meminta kepada pihak rektorat beserta akademik agar memberikan solusi terbaiknya untuk masyarakat Banten yang akan melanjutkan program studinya di Universitas.

“Selain kami menilai UKT mahasiswa Uin Smh Banten naik, kami juga melihat fasilitas sarana prasarana di kampus dinilai belum maksimal. Karena ada beberapa gedung yang kami nilai belum layak dijadikan Uin. Apalagi melihat umur Uin Smh Banten ini sudah ke 61. Artinya jika umur sudah 61 Uin Smh Banten harusnya mampu memaksimalkan sarana prasarana yang ada. Terkhusus saya juga minta kepada pihak rektorat dan akademik agar bisa mencari solusi terkait permasalah UKT ini,”tandasnya.

Sementara itu,Ketua Formatur Ikatan Mahasiswa Cilegon Kedutaan Uin Smh Banten Ikhlas Wahyu Robi menambahkan, pada memperingati Hut Uin Smh Banten yang berumur ke 61 tahun,IMC Uin Smh Banten menyoroti persoalan fasilitas kampus yang dinilai olehnya kurang memadai.

Padahal, menurutnya, Uin Smh Banten akan membangun sebuah masjid namun,hingga saat ini belum terlaksana.

Maka untuk itu, ia menilai dengan umur yang sudah tua ini seharusnya Uin Smh Banten mampu meningkatkan aktivitas prosesi belajar mengajar kepada mahasiswa mahasiswinya.

“Selaku mahasiswa tentu kita selalu menyuarakan apa yang menjadi hak kita. hak belajar, hak berekspresi, hak merasakan fasilitas kampus yang mana selama 61 tahun kampus uin berdiri, mahasiswa uin terberengus. Kegiatan mahasiswa dibatasi sedangkan fasilitas kampus kurang memadai,”kata Ikhlas saat dimintai keterangan tertulisnya.

Selain menyoroti sarana prasarana,dia juga menyebutkan bahwa jika memang kurangnya prasarana yang ada di kampus Uin Smh Banten tentu ini menjadi keresahan mahasiswa. Karena menurut Ikhkas,seharusnya kampus atau univeristas mampu memaksimalkan peran Pusst Studi Gender dan Anak (PSGA) yang ada di Uin Smh Banten.

“Banyak keresahan mahasiswa terkait rawan pelecehan seksual dan kurangnya penanganan dari pihak badan hukum kampus, harapannya pihak kampus lebih mengoptimalisasikan kembali kinerja PSGA (pusat studi gender dan anak) dan menjadikan kampus uin smh banten sebagai ruang aman,”harap dia. (Zar/Red)

Harita.id

Leave a Reply