HARITA.ID – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon menggelar peringatan Hari Guru Nasional (HGN) ke-78 yang dirangkaikan dengan peluncuran program Sekole Maning Lur.
Acara yang dihadiri ribuan guru tersebut dipusatkan di Jalan Protokol depan Kantor Walikota Cilegon, Kamis 23 November 2023.
Kepala Dindikbud Kota Cilegon, Heni Anita Susila mengatakan, program ini merupakan gerakan nasional yang ia gunakan dengan kearifan lokal dengan bahasa Cilegon yakni Sekole Maning Lur.
“Sekole maning lur ini merupakan gerakan nasional tapi kita menggunakan kearifan lokal dengan bahasa Cilegon,” tutur Heni.
Dengan diluncurkan gerakan tersebut, pihaknya mengajak kembali kepada anak-anak yang putus sekolah untuk kembali melanjutkan pendidikannya, baik itu di jalur pendidikan formal maupun non formal.
“Di Cilegon anak-anak yang putus sekolah ada sekitar 440 anak, Jadi nanti kami bersama stakeholder akan mencari solusi-solusi untuk anak-anak ini sehingga anak-anak ini bisa diterima kembali di sekolah baik sekolah yang formal ataupun non formal,” kata Heni.
“Dari anak-anak yang putus sekolah itu kebanyakan di SD dan SMP, kalo dipersentase kan SMP 60 persen dan SD 40 persen,” tambahnya.
Untuk teknisnya, lanjut Heni, program gerakan Sekole Maning Lur ini nantinya bakal dilakukan pendataan bagi anak-anak yang putus sekolah, karena data by name by address-nya sudah ada, sehingga bisa ditindaklanjuti oleh Dindikbud Cilegon untuk mengikuti gerakan Sekole Maning Lur ini.
“Tapi sebelumnya, orang tuanya akan ditanyakan terlebih dahulu, apakah sanggup di sekolah formal atau sekolah non-formal. Kalau orang tuanya tidak mampu tentu sangat memberatkan juga, nanti kita arahkan ke pendidikan non-formal yang serba gratis dan tidak terlalu memakan biaya,” tukasnya.
Pada kesempatan itu, Heni juga menghimbau, kepada masyarakat Kota Cilegon yang masih usia sekolah dan ingin mengikuti program gerakan sekole maning lur jika belum terdaftar bisa datang langsung ke Dindikbud Kota Cilegon untuk dilakukan pendataan. (Adv)
