HARITA.ID – Pemerintah Kecamatan Cibeber dan Kelurahan Cibeber bersama dengan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Gebers Cemerlang kelola sampah rumah tangga menjadi nilai ekonomi masyarakat.
Hal itu disampaikan oleh, Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Gebers Cemerlang Salman, tungku sangkrah ini sebuah inovasi untuk dapat mengurangi sampah rumah tangga khususnya di Kelurahan Cibeber.
“Jadi dengan tungku sangkrah, sampah rumah tangga yang organik dan non organik diolah di sini. Ini untuk mengurangi sampah di TPSA Bagendung,” kata Salman pasca kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga di Aula Kelurahan Cibeber, Rabu 28 Februari 2024.
Salman menjelaskan, sampah rumah tanggah yang didaur ulang menggunakan tungku sangkrah ini bisa mempunyai nilai ekonomis.
Melalui tungku sangkrah, paparnya, sampah tersebut dibakar, lalu abunya tersebut dijadikan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk dijual.
“Abu dari pembakaran itu kita buat paving blok, roster, arang ringan, dan campuran pupuk,” ungkapnya.
“Tujuan kita membuat tungku sangkrah ini selain mengurangi sampah yang di Bagendung juga membuat sampah yang tadi tadinya tidak punya nilai menjadi punya nilai,” sambungnya.
Sementara itu, Camat Cibeber Sofan Maksudi mengatakan, program pengelolaan sampah berbasis rumah tangga ini merupakan sebuah prakarsa dari KSM Gebers Cemerlang.
“Jadi sampah rumah tangga ini diolah di tungku sangkrah yang kemudian dapat bermanfaat atau bernilai ekonomi, yang dikelola itu sampah organik,” kata Sofan,
Sofan menjelaskan, salah satu pengelolaan sampah berbasis rumah tangga yang bisa bernilai ekonomi itu seperti pupuk, arang, dan lain-lain.
Dengan adanya alat tungku sangkrah ini, paparnya, dapat mengatasi persoalan sampah rumah tangga yang ada di Kelurahan Cibeber.
“Jadi kegiatan sosialisasi bisa mengedukasi masyarakat bagaimana cara memilah sampah rumah tangga, yang bisa diolah lagi, lalu memberikan nilai ekonomis,” ungkapnya.
Sementara itu, Lurah Cibeber Tb Nasrullah menyampaikan, persoalan sampah rumah tangga yang dianggap belum ada solusinya, ternyata sudah dapat diatasi dengan tungku sangkrah.
Nasrullah mengatakan, tungku sangkrah yang diinisiasi oleh KSM Gebers Cemerlang ini memberikan persepsi baru terkait sampah.
“Jadi sampah yang dulunya dipandang kotor, jijik, dan lain-lainnya, ternyata memiliki nilai manfaat lain setelah di daur ulang dengan tungku sangkrah,” tandasnya. (Zar/Red)







