HARITA.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon, menyampaikan kasus Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Cilegon terus meningkat. Tercatat bulan Januari sebanyak 27 kasus, dan bulan Februari 2024 terjadi 31 kasus DBD.
Kepala Bidang (Kabid) Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKP UKM) pada Dinkes Cilegon, Febri Naldo, menyampaikan, kasus DBD di Kota Cilegon paling banyak terjadi di Kecamatan Purwakarta. “Paling banyak di Kecamatan Purwakarta,” ujar Febri melalui sambungan selulernya, Kamis 07 Maret 2024.
Adapun penyebab meningkatnya kasus DBD di Cilegon, Febri mengatakan, penyebab meningkatnya kasus DBD di Cilegon, selain faktor musim hujan yang mengakibatkan genangan air.
Namun juga disebabkan oleh perubahan cuaca yang tak menentu.
“Intensitas hujan yang cukup tinggi, sehingga mengakibatkan genangan dan berkembang biaknya nyamuk, selain itu juga penyebabnya pancaroba,” ucap Febri.
Meski demikian, Febri menyatakan, pihaknya terus melakukan berbagai upaya pencegahan penyakit DBD tersebut. Seperti melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), melakukan sosialisasi tentang hidup bersih dan sehat, serta melakukan koordinasi lintas sektor yang ada di Cilegon. Namun, demikian masih minimnya kesadaran warga dalam melaksanakan hidup bersih dan sehat membuat meningkatnya kasus DBD di Cilegon.
“Jadi petugas kesehatan yang berada di Kecamatan Jombang, Cibeber, dan Purwakarta kalau bisa sosialisasinya ditingkatkan dan melakukan koordinasi lintas sektor agar menggerakkan PSN,” ujar Febri.
Febri mengimbau kepada masyarakat, agar terus melakukan PSN dan menghimbau kepada masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan, serta mencegah adanya genangan air di sekitar lingkungan yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti atau nyamuk demam berdarah.
“Kalai bisa masyarakat terus meningkat gerakan PSN, dan juga mencegah adanya genangan air di sekitar lingkungan yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk DBD,” katanya. (Zar/Red)







