HARITA.ID- Program Pemberantasan Penyakit Polio atau PIN POLIO merupakan salah satu program prioritas pemerintah dalam upaya memberantas penyakit polio di Indonesia. Untuk mensukseskan program ini, kolaborasi antara mahasiswa Kukerta 35 UIN Banten, bidan desa, dan Ibu Kader Posyandu menjadi salah satu kunci penting dalam mencapai target pemerintah.
Kukerta 35, atau (Kuliah Kerja Nyata), merupakan program pengabdian masyarakat yang melibatkan mahasiswa dalam berbagai kegiatan pembangunan di daerah. Dalam konteks program PIN POLIO, mahasiswa Kukerta 35 UIN Banten berperan penting dalam mensosialisasikan program pemerintah kepada masyarakat, khususnya di daerah pedesaan yang sulit dijangkau.
Leni selaku Bidan Desa Gunungputri. mengatakan, dalam kolaborasi ini, mahasiswa Kukerta 35 UIN Banten bekerja sama dengan bidan desa untuk menyebarkan informasi tentang program imunisasi polio, memberikan pemahaman tentang pentingnya imunisasi, serta membantu dalam pelaksanaan kegiatan imunisasi di desa-desa. Bidan desa, dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya, menjadi mitra strategis bagi mahasiswa dalam menjalankan kegiatan sosialisasi dan imunisasi.
“Kesehatan anak-anak kita adalah harta yang tak ternilai, dan salah satu cara menjaganya adalah dengan memberikan imunisasi lengkap, termasuk polio. Imunisasi polio adalah cara paling efektif untuk mencegah penyakit polio. Vaksin polio akan membentuk kekebalan tubuh anak sehingga terlindungi dari serangan virus polio,” ucap Bidan Leni selaku Bidan Desa Gunungputri.
Melalui kolaborasi antara mahasiswa Kukerta 35 UIN Banten dan bidan desa, program PIN POLIO dapat lebih mudah diakses oleh masyarakat pedesaan. Dengan pendekatan yang komprehensif, informasi tentang program imunisasi polio dapat disampaikan secara lebih efektif, serta pelaksanaan kegiatan imunisasi dapat dilakukan dengan lebih terstruktur.
Keterlibatan mahasiswa Kukerta 35 UIN Banten dalam program PIN POLIO juga memberikan manfaat ganda, di mana selain membantu mensukseskan program pemerintah, mahasiswa juga mendapatkan pengalaman berharga dalam pengabdian masyarakat dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai tantangan kesehatan masyarakat di daerah pedesaan. Untuk mensukseskan program ini, kolaborasi antara mahasiswa Kukerta 35, bidan desa, dan Ibu kader Posyandu menjadi salah satu kunci penting dalam mencapai target pemerintah.
“Dengan memberikan imunisasi polio, kita telah memberikan perlindungan terbaik bagi anak-anak kita agar tumbuh sehat dan kuat. Imunisasi polio tidak hanya melindungi anak kita sendiri, tetapi juga melindungi anak-anak lain di lingkungan kita. Dengan begitu, kita turut serta dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas polio,” ucap Ibu Nani Ketua Kader Posyandu Gunungputri.
Sementara itu, Ketua Kukerta 35 UIN SMH Banten Tarpi Setiawan menambahkan, dengan semangat kolaborasi antara mahasiswa Kukerta 35 dan bidan desa, diharapkan program PIN POLIO dapat mencapai targetnya dalam upaya pemberantasan penyakit polio di Indonesia, serta memberikan dampak positif dalam peningkatan kesehatan masyarakat pedesaan. (Zhar/Red).







