HARITA.ID – Kepolisian Polres Cilegon mulai melakukan operasi pasar dan penyelidikan di setiap pasar yang ada di Cilegon untuk mencegah terjadinya penimbunan barang dagangan di Cilegon. Operasi itu dilakukan, sebagai upaya menekan harga pangan jelang bulan suci ramadan 2024.
“Kita lakukan operasi pasar dan kita juga akan lakukan penyelidikan terkait apakah adanya penimbunan atau tidak. Sehingga nanti tidak ada masyarakat yang menjual dagangannya melebihi harga HET (Harga Eceran Tertinggi),” kata Kapolres Cilegon, AKBP Eko Tjahyo Untoro usai meninjau secara langsung harga pangan di Pasar Blok F Kota Cilegon, Jumat (23/2/2024).
Kapolres menyatakan, operasi pasar itu akan digelar hingga H-1 jelang bulan suci ramadan tahun 2024.
“Nanti kita bekerja sama dengan pak Wali Kota dan pak Dandim semua Forkopimda melakukan kegiatan ini,” ucap Kapolres.
Namun demikian, Kapolres menyampaikan sampai saat ini belum ditemukan adanya pedagang yang melakukan penimbunan di Kota Cilegon.
“Masih belum ada, stok masih ada namun memang harganya masih tinggi. Saya menghimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan penimbunan barang dagangan yang bisa merugikan masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian mengakui sejumlah harga pangan di Kota Cilegon saat ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Oleh karena, Helldy mengaku mulai hari ini Jumat (23/2) mulai melakukan pasar murah di Kota.
“Tadi kami sudah kroscek ke pedagang beras, memang ada dua kategori, pertama beras premium dan medium. Tadi yang kami Bagikan di pasar murah itu yang medium yang rencananya akan digelar hingga tanggal 10 Maret atau seharusnya sebelum Ramadhan,” ujar Helldy.
Helldy mengungkapkan, berdasarkan hasil kroscek ke pedagang beras yang ada di pasar Blok F sejumlah harga mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
“Bahwa harga beras di Blok F ini harga Premium berkisar di harga Rp17 ribu per kilogram dari harga Rp14 ribu. Sementara yang medium berkisar harga Rp16 ribu yang sebelumnya seharga Rp14 ribu,” katanya. (Zar/Red)







