Politik

3 Orang ASN Dipanggil Bawaslu, 1 Orang Mangkir

CILEGON – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Cilegon memanggil tiga orang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Dinas Pendidikan Kota Cilegon, kamis (05/03/2020).

Pemanggilan tersebut menyusul adanya temuan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) saat menghadiri sebuah acara reuni di salah satu sekolah Di Kecamatan Jombang, pada sabtu 29 februari 2020 lalu. Mereka ikut menyerukan salah satu yel-yel pemenangan Bakal Calon Walikota Cilegon saat acara tersebut berlangsung.

Ketua Bawaslu Kota Cilegon Siswandi mengatakan, untuk hari ini pihaknya memanggil tiga orang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang merupakan tenaga pengajar di salah satu yayasan pendidikan Al-Islah untuk dimintai keterangan dan klarifikasi. Pertanyaan yang diajukan Bawaslu meliputi seputar keadaan dan alasan ikut acara tersebut.

“Kita hari ini melakukan pemanggilan terhadap tiga orang ASN, namun yang hadir hanya dua. Satu orang ASN mangkir tanpa keterangan. Kita akan melakukan pemanggilan kembali melalui surat,” katanya.

Siswandi melanjutkan, apabila mereka terbukti melanggar aturan kode etik, akan meneruskan kasus tersebut dan merekomendasikan kepada Walikota Cilegon dan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Selain itu pihaknya juga akan meanggil Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon Ismatullah besok (Jumat) yang diduga ikut melakukan seruan yel-yel pemenangan salah satu Bakal Calon Walikota.

“Besok Kepala Dinas Pendidikan dipanggil dan suratnya sudah dilayangkan. Kalau kita kaitkan dengan aturan, tentu disini ada aturan yang berkenaan dengan UU Nomor 10 tahun 2016 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) wajib menjaga netralitas selama penyelenggaraan tahapan pilkada,” ujarnya.

Sementara itu, Walikota Cilegon Edi Ariadi telah mengingatkan ASN untuk bersikap netral. Pihaknya telah menekankan tidak akan menghalang-halangi proses pemanggilan Bawaslu terhadap ASN di Kota Cilegon yang terindikasi tidak netral.

“Saya sudah menyampaikan kepada para ASN agar tidak berurusan dengan Bawaslu, makanya ini buat pelajaran. Saya kira tidak usahlah yang gitu-gitu,” ucapnya. (DM/red)

Harita.id