PANDEGLANG, – Bupati Pandeglang Irna Narulita mendukung upaya konservasi mangrove dan tanaman pantai yang dilakukan oleh Yayasan Alabama Indonesia Lestari di wilayah pesisir Kabupaten Pandeglang tahun 2021.
Hal tersebut disampaikannya saat ekspose program Mangrove Ecosystem and Rhinocerros Conservation in Indonesia (MERCI) bersama Yayasan Alabama Indonesia Lestari, di ruang pintar Setda, Kamis (4/11).
Menurut Irna program restorasi mangrove ini perlu dilakukan karena semakin tingginya tingkat abrasi di Kabupaten Pandeglang.
“Upaya ini harus kita lakukan demi menjaga alam dan untuk generasi yang akan datang, ” Ujarnya saat ekspose.
Saat ini degradasi lahan mangrove oleh tambak di Kabupaten Pandeglang sangat tinggi hal tersebut dikhawatirkan akan menggangu ekosistem.
Program-program penghijauan dan konservasi patut digalakkan dan dilakukan secara bersama-sama sehingga hasil yang diharapkan bisa lebih maksimal.
“Di kita kan banyak lembaga dan NGO kalau disatukan bisa lebih cepat lagi capaiannya, saya juga mengimbau kepada OPD terkait, DLH, BApeda untuk membantu dan mendukung program (konservasi) ini, ” Imbuhnya.
Sementara itu Yayasan Alabama Indonesia Lestari menyambut baik sikap pemerintah Kabupaten Pandeglang yang mau bekerjasama untuk membantu proses pemulihan ekosistem pesisir.
Program pemulihan ekosistem pesisir ini telah dilakukan oleh Yayasan Alabama Indonesia Lestari sejak tahun 2020 dengan menanam sebanyak 250.000 tanaman di kawasan Tegalpapak hingga kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.
Menurut Sumarna, Project Manajer Program MERCI tahun 2021 ini penanaman akan kembali di lakukan dengan jumlah tanaman sebanyak 250 ribu dan akan disebarkan penanamannya hingga ke dalam kawasan TNUK.
“Program penanamannya akan kami lakukan secara partisipatif yaitu dengan keterlibatan aktif dari masyarakat sekitar wilayah kerja, saat ini mereka (masyarakat) telah melakukan persemaian di Cibungur dan Mekarsari sebanyak 160 ribu tamanan, semoga bulan ini sudah bisa tertanam, ” Ujar pria yang akrab disapa Mole ini.
Menurutnya persoalan lahan saat ini menjadi kendala di upaya restorasi ekosistem mangrove, sebagian lahan di pesisir sudah diprivatisasi dan penggunaannya lebih banyak untuk tambak dan parawisata.
“Program pemulihan ekosistem ini terkendala lahan, namun kami berharap ada lahan-lahan milik pemerintah dan yang menjadi tanggung jawab pemerintah secara undang-undang bisa kita tanami, ” Imbunhnya.
Sementara itu PJS Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten pandeglang, Utuy S Beby menyambut baik program tersebut, hal ini menurutnya bisa menjadi program bersama dan kualitas lingkungan di pandeglang bisa lebih baik.
“Kita harus duduk bersama anatara pemerintah dan ngo untuk membahas program pemulihan ini dan menyukseskan program penanaman ini, ” ungkanya. (RED)