HARITA.ID – Dinas Komunikasi dan Informatika, Sandi dan Statistik Kota Cilegon melakukan virtual meeting dengan tim dari Google Indonesia, Rabu (09/02/2022).
Dalam virtual meeting yang berlangsung selama kurang lebih satu jam ini di antaranya membahas tentang teknologi Cloud Computing yang selama ini digunakan oleh Google.
Guna menjawab tantangan di era teknologi seperti saat sekarang ini pemerintah daerah perlu mengikuti perkembangan yang ada agar layanan berbasis digital dapat terus semakin berjalan optimal dalam rangka mendukung Visi Pembangunan Kota Cilegon menuju Kota yang Modern.
Teknologi Cloud Computing atau teknologi komputasi awan ini merupakan sebuah teknologi dalam proses pengolahan daya komputasi melalui jaringan internet yang memiliki fungsi agar dapat menjalankan program melalui komputer yang telah terkoneksi satu sama lain pada waktu yang bersamaan. Teknologi ini mengedepankan adanya pola kolaborasi sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan tidak terbatas pada ruang dan waktu. Cloud Computing ini menjadi salah satu solusi dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas baik dari sisi kinerja operasional (operational expenditure) maupun investasi hardware (capital expenditure).
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Sandi dan Statistik Kota Cilegon Didin Supriatna Maulana mengatakan, pelaksanaan virtual meeting ini bertujuan untuk memberikan gambaran pola kinerja di era 4.0 menuju 5.0 sehingga semua kinerja tidak terkendala ruang dan waktu.
“Harapan ke depan khususnya di Kota Cilegon ini dapat bekerja secara berkolaborasi dengan dukungan tools yang dapat memudahkan dalam penyelesaian suatu pekerjaan di lingkungan Pemerintah Kota Cilegon,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Analis Kebijakan Sub Koordinator Layanan SPBE Adi Tri Prasetyo mengungkapkan, bahwa dari sisi regulasi, implementasi kota cerdas mengacu pada standar yang telah ditetapkan secara nasional, yakni ISO 37122:2019.
“Kota cerdas menggabungkan pembangunan yang berkelanjutan dan kualitas hidup, dengan menggunakan data dan teknologi. Standar ISO 37122 ”Kota dan Komunitas Berkelanjutan-Indikator untuk Kota Cerdas”, membantu pemerintah daerah baik kota ataupun kabupaten menjadi lebih efektif dalam hal pembangunan yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Adi mengaku, standar baru ini diterbitkan pada kisaran bulan Mei 2019, menetapkan sejumlah indikator utama dan juga membuat rekomendasi untuk metode pengukuran.
“Standar baru ini merupakan bagian dari seri standar ISO 37100 untuk kota dan komunitas yang berkelanjutan. Standar ISO 37122 melengkapi standar ISO 37120: 2018 “Kota dan komunitas berkelanjutan-indikator layanan perkotaan dan kualitas hidup”. Standar ini memberikan pendekatan yang konsisten tentang apa yang harus diukur di kota dan cara terbaik untuk melakukannya, yang mempengaruhi pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan.” jelas Adi.
Sementara, Perwakilan dari tim Google Indonesia Andra menjelaskan, Teknologi Cloud Computing ini tentunya menjadi salah satu solusi tepat dan cepat. Terlebih dengan fitur dari aplikasi WorkSpace yang cukup powerfull, akan lebih memudahkan di dalam penyelesaian suatu pekerjaan tertentu.
“Dan dari sisi fitur Google saat ini, yakni Google Maps, diyakini dapat memberikan citra satelit secara realtime, dan bahkan melalui third layer berupa aplikasi Waze dapat memberikan informasi secara faktual terkait dengan kemacetan, dan lain-lain. Aplikasi Waze ini berbasis media sosial sehingga siapapun bisa melakukan update informasi seperti layaknya media sosial yang lainnya,” jelasnya.
Diketahui, dalam penjajakan awal dengan Google Indonesia, Diskominfo Kota Cilegon menggunakan metode brainstorming bersama dikarenakan perlu adanya penyesuaian-penyesuaian terhadap perkembangan kondisi terkini didalam perencanaan yang telah dibuat. Perlu diketahui bersama bahwa isu strategis berkaitan dengan implementasi kota cerdas masih menjadi salah satu pokok bahasan di dalam RPJMD Kota Cilegon 2021-2026 yang tentunya akan berkesinambungan. (Red)







