Kota Serang

Keseriusan Pemkot Serang Dalam Menurunkan Angka Stunting, Walikota Serang Tegaskan: Tanggung Jawab Bukan Dibebankan Oleh Tenaga Puskesmas Tapi Seluruh Lapisan Bertanggung Jawab

HARITA.ID – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Serang menggelar kegiatan Rembuk stunting dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di Kota Serang, Selasa 27 Juni 2023.

Kegiatan tersebut dihadiri lamgsung oleh Walikota Serang Syafrudin, Sekretaris Daerah Kota Serang Nanang Saefudin, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Daerah (Asda II) Kota Serang Yudi Suryadi, serta seluruh pimpinan OPD terkait.

Kegiatan tersebut diselenggarakan, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 terkait Percepatan penurunan Stunting.

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah Kota Serang sekaligus sebagai Ketua tim penggerak penurunan Stunting Kota Serang Nanang Saefudin menyampaikan,

Penurunan angka stunting yang kerap dilakukan merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya dibebankan kepada satu atau dua instansi saja, namun menjadi tanggung jawab bersama.

“Jangan sampai nanti teman-teman OPD berfikir untuk penurunan stunting dibebankan kepada Dinkes Kota Serang dan juga DP3AKB atau BKKBN, namun semua OPD dan seluruh lapisan masyarakat juga terlibat untuk mencari, menguraikan permasalahan stunting” Ungkap Nanang.

Selain itu ia juga berharap kepada pejabat kewilayahan/kelurahan serta kecamatan untuk lebih mengenali anak yang terkena stunting agar lebih mendapat perhatian sehingga gizinya tercukupi,

“Baik secara kesehatan maupun penindakan penurunan stunting, kami sudah berkolaborasi dengan opd terkait, kerjasama yang baik antara instansi vertikal untuk memperhatikan anak yang terkena stunting kalau bisa by name by addresa juga” ucap Nanang.

Selain itu, Walikota Serang Syafrudin juga mengatakan dalam pengentasan Stunting tersebut selain penekanan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah juga memiliki komitmen dalam penurunan stunting,

“Pemerintah Kota Serang dari tahun 2018 yang semula angka stunting mencapai 38,6 Persen bisa mengalami penurunan hingga 23,4 Persen” ungkap Syafrudin.

Adapun data berdasarkan bulan penimbangan balita Kota Serang pda tahun 2019 Prevalensi Stunting sebesar 5,8 Persen atau sebanyak (2.556 Balita) pada tahun 2020 meningkat menjadi 6,1 Persen atau sebanyak (2.846 Balita) pada Tahun 2021 menurun sebesar 2,56 Persen atau sebanyak (1.859 Balita).

“Penyebab Stunting itu bukan hanya dari segi kesehatan saja atau makanan namun juga penyebabnya bisa timbul dari kebersihan lingkungan dan drainase serta air bersih” Pungkas Syafrudin.

Syafrudin juga menyampaikan Pemerintah Kota Serang sudah menganggarkan sebesar 45 Miliyar untuk menangani penurunan stunting.

“Ini dari semua OPD bukan dari satu OPD bahkan hingga tingkat kelurahan” Ujar Syafrudin.

Selain itu Syafrudin menegaskan bahwa tanggung jawab dalam menangani stunting bukan hanya dibebankan kepada salah satu instansi vertikal namun merupakan tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat beserta Pemerintah.

“Untuk penyembuhan memang tanggung jawabnya tenaga kesehatan dan Puskesmas, namun mencegah menurunkan dan menindaklanjutinya bukan hanya tanggung jawab puskesmas saja melainkan semua OPD terkait dan lapisan masyarakat juga bertanggung jawab” tegas Syafrudin. (Zar/Red)

Harita.id