HARITA.ID – Pengenalan Lingkungan Persekolahan atau disebut dengan PLP merupakan salah satu program di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Maulana Hasanudin, yang bertujuan untuk mengembangkan skill dan kemampuan mahasiswa dalam bidang pendidikan dan pengajaran di sekolah/madrasah.
Dalam kegiatan PLP tersebut mahasiswa yang memiliki dasar pendidikan dituntut untuk bisa mengenal dan mempelajari kehidupan sekolah yang sesungguhnya di sekolah/madrasah yang bekerja sama dengan perguruan tinggi tersebut, agar dapat menguasai keahlian di bidangnya sebagai bekal ketika sudah lulus dan bergelar sarjana pendidikan (S.Pd).
Kegiatan PLP tersebut berlangsung kurang lebih selama 52 hari, dan tentunya selama jenjang waktu tersebut mahasiswa diterjunkan di madrasah bukan tanpa tujuan. Namun, mereka memiliki misi yang jelas sesuai dengan kurikulum yang berlaku di perguruan tinggi tersebut.
Dalam pelaksanaan PLP mahasiswa mengamati kultur Madrasah dalam mengimplementasikan peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di Madrasah itu, struktur organisasi dan tata kerja.
Selanjutnya melakukan telaah terhadap kurikulum, perangkat pembelajaran, sistem evaluasi, pengembangan RPP, bahan ajar dan perangkat evaluasi pembelajaran. Peserta kegiatan PLP yang dilaksanakan di MAN 2 Kota Serang berjumlah 12 orang, terdiri dari 4 orang laki-laki dan 8 perempuan dari berbagai jurusan.
Diantaranya, mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam dengan jumlah 4 orang ( Heri, Najla Hanifah, Diah Rahma Suci dan Rif’atusyahidah), jurusan Pendidikan Bahasa Arab dengan jumlah 3 orang (Bagus Muttabi, Siti Luthfiyah, dan Muflih) jurusan Tadris Bahasa Inggris dengan jumlah 3 orang (Eva Aprilia, Annisa Febriyan dan Nurma Yunita), jursan Menejemen Pendidikan Islam dengan jumlah 2 orang (Nurholifah dan Alif alfian).
Menurut Ali Muali selaku Waka Kesiswaan, ada beberapa yang juga mahasiswa perlu diamati bahwa kegiatan-kegiatan yang rutin dilaksanakan seperti kurikuler dan ekstrakulikuler.
“Praktik pembiasaan dan kegiatan rutin di madrasah seperti kegiatan Training dakwah yang setiap 2 minggu sekali dilakukan dengan tujuan agar siswa dan siswi terbiasa berbicara di depan dan melatih serta mencetak mubalig atau dai dan daiyah,” terangnya.
Selain itu juga kegiatan sharing wali kelas juga rutin dilaksanakan dengan maksud agar siswa dan siswi menceritakan masalah atau keluhan yang dialami oleh keas tersebut agar guru mencari solusi dan jalan keluar yang terbaik.
“Ada juga pembiasaan solat duha yang dilakukan setiap hari jumat sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar siswa dan siswi terbiasa melakukan sunah-sunah nabi dan tak ketinggalan pula kegiatan rutin upacara bendera setiap 2 minggu sekali dan upacara-upacara nasional lainnya yang dilaksanakan juga,” tuturnya.
Dia juga menambahkan bahwa kegiatan agama lainnya juga dilaksanakn seperti hari santri dengan diadakannya doa bersama atau istigosah dengan harapan supaya siswa dan siswi menjadi kepribadian seperti santri yang bukan hanya dilihat dari penampilan akan tetapi juga hati yang bersih.
“Peringatan maulid nabi Muhmmad SAW dengan kegatan merias panjang maulid setiap kelas wajib membuat panjang maulid dengan tujuan memeriahkan menyambut hari lahirnya nabi Muhammad SAW. Dan kegiatan kultum sebelum solat ashar,” tutupnya. (Zar/Red)




