HARITA.ID – Dalam rangka memperingati Yaumil Milad Yayasan Rumah Pintar Kreasi ke 5, Yayasan Rumah Kreasi (RPK) tanamkan untuk belajar babasan di usia dini.
Pendiri Yayasan Rumah Pintar Kreasi atau RPK Kota Cilegon,Ade Maftuhi mengatakan, bahwa yayasan yang ia bangun ini telah lama berdiri di Kota Cilegon. Yang dimana dalam proses membangun sebuah yayasan RPK ini ia bangun di tahun 2018 lalu.
“Iyah kalau berdirinya Yayasan Rumah Pintar Kreasi ini waktu pertama kali di tahun 2018, tepatnya tanggal 9 Febuari 2018 ini saya dirikan Yayasan Rumah Pintar Kreasi,” kata Ade.
Tak sampai di situ, Ade juga mengungkapkan, dalam membangun sebuah yayasan RPK ini di sebabkan karena kegiatan di tengah masyarakat di nilai monoton atau tidak inovasi.
Maka dari itu, ia berikhtikad membangun sebuah yayasan untuk sama sama menanamkan nilai positif bagi lingkungan maupun dengan peran Pemkot Cilegon agar bisa turut bersinergi melakukan peran yang positif yang selalu ia lakukan gerakan sosial.
“Maka dari itu saya melihat di tengah tengah masyarakat kegiatan nya selalu begitu gitu saja di masyarakat. Jadi saya angkatlah kegiatan kegiatan yang positif untuk mengetuk hati para instansi yang ada di Kota Cilegon,” ungkapnya.
“Iyah ini di Yayasan Rumah Pintar Kreasi ini termasuk 5 tahun telah berdiri. Sehingga kita melakukan rasa ucap syukur dengan menampilkan pentasan seni dalam berbahasa babasan di kalangan anak kecil agar terbiasa,” tambahnya.
Di akui Ade bahwa bahwa di Yayasan RPK ini ia biasa melakukan gerakan gerakan di bidang sosial yang sering ia lakukan bersama teman teman di RPK Cilegon.
Bahkan, tak sampai situ, Ade menjelaskan, selain rutin melakukan kegiatan sosial dia juga sedang konsentrasi mendidik anak anak RPK untuk belajar babasan. Hal itu di sebabkan karena, kebanyakan dari warga Banten tak bisa memakai bahasa babasan.
“Kalau gerakan sama kalau kita ma. Karena gerakan kita di bidang sosial. Seperti kaya santunan kegiatan kegiatan yang berbuat kebaikan dan juga akan bermanfaat buat masyarakat dan juga saya sekarang fokus sekarang lagi mendidik generasi mudah untuk bisa belajar babasan,” terangnya.
“Jujur kenapa saya sedang konsentrasi mendidik anak anak belajar babasan,karena apa, saya miris melihat warga masyarakat Banten setengahnya generasi pada tidak bisa babasan,” tambahnya.
“Iyah intinya para peserta didik saya untuk bisa belajar babasan. Semoga dengan saya tanamkan belajar babasan ini bisa bermanfaat. Karena jujur saja saya tanamkan babasan ini dari tahun 2019. Bahkan, tidak sampai disitu saya juga tanamkan belajar babasan di dalam kelas,” pungkasnya. (Zar/Red)







