HARITA.ID – Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Korsp HMI Wati (Kohati) Cabang Cilegon periode 2023-2024 resmi dilantik di yang berlangsung Aula DPRD Kota Cilegon, Rabu 13 September 2023.
Turut hadir dalam pelantikan Sekjend PB HMI, M Ichya Halimudin, Ketua Badko Jabodetabeka-Banten M. Adhiya Muzakki, MD KAHMI Kota Cilegon Dedy Arisandi, Ketua Forhati Banten Euis R.H, Demisioner PB HMI Periode 2018-2020 Hadi Rusmanto, Ketua DPRD Kota Cilegon Isra Mi’raj, Wakapolres Kota Cilegon Kompol Rifki Saftirian, Aparatur Pemerintah Kota Cilegon dan aktivis mahasiswa lainnya.
Proses pelantikan berlangsung khidmat yang di pimpin langsung oleh Sekjend PB HMI M. Ichya Hamlimudin
Dalam sambutannya, Ichya mengatakan bahwa dengan prosesi pelantikan ini menandakan bahwa kaderisasi di HMI kota Cilegon terus berjalan.
Kendati demikian, perlu langkah strategis untuk mencapai tujuan HMI yakni menjadi insan akademis yang bernafaskan Islam.
“Pelantikan di Kota Cilegon ini adalah rasa kebanggaan juga dari kami PB HMI bahwa di kota Cilegon tongkat estafet perkaderan kepemimpinan terus berjalan. Kita diajarkan untuk menjaga nilai-nilai keislaman menciptakan pemimpin-pemimpin muda yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab sehingga Insan akademis pencipta dan pengabdi sesuai tujuan HMI itu bisa terwujud,” terang Ichya.
Selain itu, Ichya juga mengingatkan bahwa program program yang di jalankan haruslah berdampak kepada masyarakat.
“Dalam waktu satu periode 1 tahun itu adalah waktu yang singkat dan ini bukan akhir. ini justru adalah awalan sehingga teman-teman hari ini Kota Cilegon harus mampu beradaptasi dengan pola yang ada di HMI. HMI kota Cilegon segera berkomunikasi dengan stakeholder yang ada dan juga membantu apa yang ada bersama program-program yang berdampak kepada masyarakat karena sejatinya HMI ini adalah mitra strategis,” ujar Ichya.
Ditempat yang sama, Ketua Umum HMI Cabang Cilegon Rahmat Hidayatullah mengungkapkan bahwa persoalan yang di hadapi HMi Cabang Cilegon saat ini adalahnya kurangnya kepekaan terhadap masalah yang tengah di alami oleh masyarakat.
“Persoalan di HMI itu kita kurang eksis karena masyarakat banyak persoalan yang ada di Kota Cilegon, salah satu kota industri dengan investasi triliunan akan tetapi masih banyak masyarakat yang belum menerima dampak positif dari pada investasi yang ada di Kota Cilegon,” ujar Rahmat.
Rahmat menyatakan dalam kepemimpinannya kedepan kader HMI harus susah aktif berperan dari hal hal yang fundamental bukan hanya bicara soal teknis.
“Ini adalah persoalan bersama bukan hanya lagi PR pemerintah, kita juga sebagai mahasiswa sebagai agen of change sebagai sosial kontrol memiliki tanggung jawab tersebut. Kedepan kita akan berkolaborasi sebagai mitra kritis pemerintah apapun yang di lakukan pemerintah ketika itu baik kita dukung akan tetapi jika itu tidak sesuai dengan harapan masyarakat pasti kita kritiki juga,” tandasnya. (Zar/Red)




