HARITA.ID – Terjadi kelonjakan harga beras yang begitu signifikan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Cilegon siapkan bazar murah di awal bulan maret 2024.
Hal itu dilakukan oleh Disperindag dalam upaya memberikan pelayananya kepada masyarakat Cilegon untuk mengatasi kenaikan harga beras yang begitu melonjak.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Disperindag Kota Cilegon Andriyanti bahwa pihaknya telah menyiapkan dua opsi atau masukan untuk menekan harga beras yang sedang melonjak tinggih.
Terlebih kata Andri, salah satu dua opsi yang disiapkan Disperindag Kota Cilegon ini untuk menutupi anggaran subsidi yang hanya Rp144 juta dalam menangani kelonjakan harga, terutama beras.
“Maret ini kita ada bazar murah dan operasi pasar, karena memang di lapangan beberapa retail mengalami kekosongan stok beras premium, sedangkan beras SPHP dari Bulog pembeliannya dibatasi,” kata dia kepada awak media, Selasa 20 Februari 2024.
Andriyanti menuturkan, bazar murah ini akan berfokus pada pengendalian harga beras yang saat ini banyak dikeluhkan oleh masyarakat.
Melihat stok beras yang tidak banyak, menurutnya, pihak industri akan dilibatkan dalam bazar tersebut untuk memenuhi ketersedian stok beras saat bazar nanti.
“Karena di bazar itu kan nanti kita minta harga didiskon 50 persen, itemnya itukan beras, minyak, gula, dan terigu, itu kalau bisa harganya didiskon 50 persen,” tuturnya.
“Kalau harga beras Rp17.000 per kg, kita minta 50 persen dari 17 ribu. Bazarnya kalau tidak ada halangan itu sebelum lebaran,” sambungnya.
Untuk operasi pasar, dikatakannya, akan dilakukan sebelum Ramadhan karena ada prediksi akan naik menjelang bulan suci tersebut.
Dijelaskan dia, operasi pasar ini akan memberikan subsidi pada beberapa item, mulai dari beras, minyak, terigu dan gula.
“Kalau di operasi pasar, itu kan kita ada anggaran sebesar Rp144 juta, nanti kita memberikan subsidi dari harga itu, kemungkinan subsidi itu sekira 25 persen dari harga biasanya,” tegasnya.
Senada dengan Andriyanti, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Disperindag Kota Cilegon Achmad menyampaikan, kenaikan harga beras ini disebabkan dari berbagai macam faktor.
Achmad mengungkapkan, dari hasil survei yang sudah dilakukan kenaikan harga beras ini ditimbulkan karena beberapa agen mengalami kekurangan stok beras.
“Memang banyak dari daerah penghasil belum memasuki panen raya diakibatkan cuaca El Nino berkepanjangan,” ujar Achmad.
Menurut Achmad, El Nino yang panjang ini membuat terhambatnya masa tanam yang seharusnya bisa dilakukan pada dua bulan akhir 2023.
Di samping itu, sambungnya, faktor curah hujan yang cukup intens menyebabkan banjir di beberapa daerah di Jawa.
“Ini juga menjadi penghambat pendistribusian barang. Hasil koordinasi kami kepada beberapa agen yang ada di pasar, mereka terus berupaya mencari dari berbagai daerah penghasil supaya dapat suplai walaupun memang harganya mengalami kenaikan,” pungkasnya. (Zar/Red)







