HARITA.ID- Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Gema Seni Budaya Islam Kampus (GESBICA) UIN SMH Banten gelar inagurasi yang ke 31 di aula sjadzli hasan kampus 1 Ciceri yang dihadiri ratusan penonton.
Ketua Umum Gesbica Uin Smh Banten, Tb Mudnasyarif atau beno menyampaikan dalam sambutannya bahwa inagurasi adalah proses rangkaian kaderisasi gesbica, yang mana calon anggota gesbica dituntut untuk berkreatifitas membuat suatu pertunjukan guna disalurkan kepada khalayak publik sebagai modal awal berkesenian dan berkebudayaan.
“Sebagai modal awal berkesenian dan berkebudayaan, Inagurasi ini adalah rangkaian kaderisasi gesbica untuk bagaimana peserta yang berjumlah 24 orang ini dapat mempresentasikan karyanya di khalayak publik,” ujar beno.
Sebagai UKM kesenian dan kebudayaan, Beno menuturkan, gesbica menampilkan beberapa karya seni dan juga menyoroti ketimpangan sosial melalui teater lakon pus-pus karya ustadzi panja wibiarsa.
“Jadi kami UKM Gesbica menyoroti persoalan ketimpangan sosial dari teater pupus dalam kegiatan inagurasi yang ke 31,” katanya.
Sementara itu, Ikhlas wahyu robby selaku sutradara menyampaikan bahwa teater lakon pus-pus menggambarkan kondisi sosial yang sering terjadi di kehidupan mulai dari dinasti, perselingkuhan dan cara mendapatkan harta, kekuasaan, jabatan dengan menghalalkan segala cara.
“Teater surealis lakon pus-pus ini menggambarkan kehidupan kucing yang berada di strata sosial bawah dan macan yang berada pada strata sosial atas, atau hubungan manusia dengan makhluk ghoib,” ungkapnya.
Hal itu sudah melekat pada lingkungan masyarakat bahwa transaksi jual beli jabatan kerap terjadi, pembangunan dinasti melebihi kualitas angka pembangunan daerah sehingga berdampak pada ketiadaannya check and balance dalam suatu daerah/negara.
“Inti dari naskah yang kita serap bahwa kita sepakat jika naskah ini adalah satire, mengkritik ketimpangan sosial yang kerap terjadi di kalangan masyarakat, seperti: dinasti, perselingkuhan antar manusia hingga pesugihan terhadap mahluk goib,” tukasnya. (Zhar/Red).