HARITA.ID- Bakal Calon (Balon) Walikota Cilegon dari Partai Amanat Nasional (PAN), Alawi Mahmud, menegaskan ancaman besar yang muncul jika masyarakat memilih pemimpin dari rezim dinasti korupsi.
Pernyataan ini disampaikan Alawi dalam acara deklarasi di Kelurahan Lebak Gede, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten, pada Minggu (23/06/2024). Ratusan masyarakat dari Kecamatan Pulomerak dan Kecamatan Grogol hadir dalam acara tersebut.
Dalam sambutannya, Alawi Mahmud menekankan bahwa memilih pemimpin dari dinasti korupsi sangat berbahaya bagi masa depan masyarakat dan pembangunan Kota Cilegon.
“Pemimpin dari dinasti korupsi hanya akan melanjutkan praktik korupsi yang telah ada. Mereka lebih mementingkan kepentingan pribadi dan kelompok daripada kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Alawi mengingatkan bahwa dampak korupsi sangat merusak, tidak hanya secara ekonomi tetapi juga sosial dan pembangunan. Ia menegaskan bahwa korupsi menghambat pembangunan, merusak moral bangsa, dan menggerogoti kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
“Korupsi menghambat pembangunan, merusak moral bangsa, dan menggerogoti kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Kita harus menghentikan siklus ini dengan memilih pemimpin yang bersih dan berintegritas,” tambahnya.
Alawi juga mengajak masyarakat untuk lebih kritis dan bijak dalam memilih pemimpin pada Pilkada Kota Cilegon Tahun 2024 yang akan diselenggarakan pada bulan November mendatang.
“Kita harus bersama-sama melawan korupsi dengan tidak memberi ruang bagi dinasti korupsi untuk berkuasa. Pilihlah pemimpin yang memiliki rekam jejak bersih dan tidak berasal dari dinasti korupsi,” imbaunya.
Pernyataan Alawi mendapat sambutan hangat dari masyarakat yang hadir. Dalam kesempatan tersebut, Alawi menekankan pentingnya kesadaran bersama untuk menghentikan praktik dinasti korupsi.
“Memilih pemimpin dari dinasti korupsi berarti membiarkan korupsi terus berkembang. Saya ingatkan, kita semua bertanggung jawab untuk masa depan kota ini,” tukasnya. (Zhar/Red).